MM-HH: Maknai Jumat Agung Dan Paskah Dengan Kasih Dan Cinta

    MM-HH: Maknai Jumat Agung  Dan Paskah Dengan Kasih Dan Cinta
    Walikota dan Wakil Walikota Bitung Ir. Maurits Mantiri dan Hengky Honandar

    BITUNG - MM-HH ajak Umat Kristiani Maknai Jumat agung dan Paskah denga penuh kasih sayang dan Cinta.Tahun ini Jumat Agung jatuh pada tanggal 15 april 2022.

    Menurut MM-HH Jumat agung adalah Hari Peringatan dari penyaliban Yesus Kristus di bukit Golgota. Dalam kalender masehi katanya Jumat agung selalu di peringati setiap hari Jumat sebelum minggu Paskah.

    “Jumat agung merupakan peringatan wafatnya Yesus Kristus di kayu salib setelah di adili dan mengalami bebagai penyiksaan dan penderitaan akhirnya meninggal di bukit golgota di atas kayu salib." Ungkap MM-HH, Jumat (15/04/2022)

    Lanjut dikatakan, Kematian tersebut di percayai Umat Kristiani sebagai bentuk Penebusan Dosa Umat Manusia. Namun peringatan Jumat Agung bukanlah momen untuk berduka cita, melainkan momen yang penuh cinta. Sebagaimana tema paskah tahun ini “ Tak terpisahkan dari kasih Allah.”

    Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat maupun Pemerintah - Pemerintah, baik yang ada sekarang maupun yang akan datang, atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”(roma 8:38-39).

    " Kami pemerintah kota Bitung menyampaikan selamat memaknai Jumat agung dan selamat menyambut paskah tahun 2022. kiranya kasih karunia dari allah bapa di surga menyertai kita semua." Tutur Maurits Hengky.    (AH)

    BITUNG
    Abdul Halik Harun

    Abdul Halik Harun

    Artikel Sebelumnya

    4 Bank Ini Siap Salurkan Pinjaman KUR Bagi...

    Artikel Berikutnya

    Brigpol Rochim Lakukan Pemeliharaan dan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVny Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami